Selasa, 18 Februari 2014
Sampai saat
ini mungkin tidak banyak orang yang mengetahui perbedaan antaramentega dan
margarin. Dengan tektur yang serupa, keduanya dianggap sama oleh banyak orang.
Padahal, dari dasar bahan bakunya saja, keduanya memiliki perbedaan.
Sayangnya
sebagian orang tidak memperdulikan perbedaan tersebut. Kebanyakan mentega dan
margarin dugunakan dalam bahan masakan, atau juga sebagai pengganti minyak
goreng. Sebagian beranggapan bahwa menggunakan mentega dan mandarin sebagai
bahan pengganti minyak goreng lebih menguntungkan dan menyehatkan,karena mereka
mengganggap kedua bahan makanan ini tidak memiliki lemak jenuh.
Mentega dan Margarin Berisiko Menaikan Kolesterol LDL
Mentega
merupakan hasil olahan dari lemak hewani. Tekstur mentega memang lebih lembut
dibandingkan margarin. Beberapa orang menyebut, rasa mentega juga lebih legit
dengan kandungan susu yang lebih terasa di lidah. Kandungan kolesterol dan
lemak jenuh dalam mentega terbilang tinggi. Lemak jenuh pada mentega berperan
dalam meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL, yang bisa menyebabkan
berbagai masalah kesehatan seperti penyumbatan arteri, penyakit jantung dsb.
Lain halnya
dengan mentega, margarin disebut tidak memiliki kandungan lemak jenuh. Bahkan
margarin mengandung lemak tak jenuh yang kaya akan omega 3 dan omega 6. Namun,
kelemahanannya, karena margarin terbuat dari lemak nabati, sehingga pada proses
pemadatannya diperlukan proses hidrogenasi, yang bisa menghasilkan lemak trans.
Lemak trans dianggap berbahaya dari lemak jenuh, karena selain meningkatkan
LDL, ia juga menurunkan HDL.
Dari segi tekstur
dan rasa mentega dan margarin memang memiliki perbedaan, karenanya banyak orang
lebih menyukai mengkonsumsi mentega ketimbang margarin.
Kandungan Vitamin dan Mineral dalam Mentega dan Margarin
Di luar
kekurangannya yang bisa meningkatkan kadar LDL dalam tubuh, mentega dan
margarin juga memiliki kelebihan. Kedua bahan makanan ini kaya akan vitamin, di
antaranya vitamin A, D, E dan K. Terlepas dari kandungan lemak jenuhnya, pada
dasarnya kolesterol dalam mentega juga berperan dalam peningkatan fungsi otak.
Lain halnya
dengan mentega, di luar dari kandungan lemak transnya, margarin justru
diperkaya dengan omega 3 dan omega 6 yang penting untuk otak, yang membantu
mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh dan aman untuk jantung. Sayangnya
konsumen margarin masih kurang pandai untuk memilih mana margarin yang tidak
mengandung lemak trans.
Beberapa
produsen mencantumkan komposisi dan kandungan lemak trans dalam setiap kemasan
margarin, di samping juga kandungan gizi nya. Diharapkan dengan begitu konsumen
dapat selektif dalam memilih margarin, yang aman bagi tubuh.
Sumber : http://www.manjur.net
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar