Selasa, 18 Februari 2014

1. Menulis adalah duniaku
Sebenarnya
menulis bukan bermanfaat untuk tujuan akademik atau sekolah saja. Menulis
adalah kemampuan yang kamu pelajari saat pertama kali mengenal huruf dan
belajar kata-kata baru. Kata-kata tersebut akan kamu gunakan sepanjang hidupmu,
bukan hanya saat disekolah saja.
Menulis
juga merupakan sarana komunikasi. Komunikasi tertulis berbeda dengan komunikasi
lisan yang dilakukan dengan mulut. Walaupun sama-sama kegiatan komunikasi yang
bertujuan untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Tapi menulis punya
karateristik tersendiri. Jari-jemari kita dilatih untuk menyusun huruf-huruf
menjadi kat, kata menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan paragraf
menjadi karangan.
2. Menulis adalah katarsis
2. Menulis adalah katarsis
Menulis
sangatlah membantu untuk mengekspresikan emosi, apapun bentuk emosinya. Dengan
demikian, menulis adalah katarsis. Daripada emosi tersalurkan secara brutal dan
memperburuk suasana, lebih baik menulis apa isi hati dalam tulisan. Menurut
psikolog, emosi adalah suatu keadaan psikologis yang mampu mengaktifkan dan
mengarahkan perilaku. Emosi bisa muncul jika ada rangsangan, baik itu positif
dan negatif. Emosi negatif misalnya marah, sedih, kecewa, malu, takut, rasa
bersalah, ataupun jijik. Emosi positif antara lain cinta, takjub, dan bahagia.
Emosi mewarnai keseharian hidup kita. Emosi banyak manfaatnya, ia bisa memacu
kita berprestasi dan menjadi orang yang leboh baik.
3. Menulis untuk memperjelas cita-cita
3. Menulis untuk memperjelas cita-cita
Apa
bedanya angan-angan dengan cita-cita?
Mungkin
sepulang sekolah kita berangan-angan membeli bakso, tapi bukan bercita-cita
membeli bakso. Cita-cita adalah sesuatu yang direncanakan dan berupa tujuan
atau keinginan yang selalu ada dalam pikiran. Menulis dapat membantumu untuk
memperjelas angan-angan menjadi sebuah cita-cita. Dengan menuliskan
angan-angan, kamu akan mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang sesuatu yang
menjadi tujuanmu dimasa depan. Ide-ide pikiranmu dapat kamu tuangkan dalam
bentuk tulisan, dan bahkan cara-cara untuk mencapainya. Berbeda halnya jika
cita-cita itu hanya ada di dalam pikiranmu saja.
4. Menulis dapat mengasah kepekaan akan lingkungan sekitar
4. Menulis dapat mengasah kepekaan akan lingkungan sekitar
Lingkungan
sekitarmu bisa menjadi bahan yang menarik untuk ditulis, manusia atau fenomena
sosial atau lingkungan. Mungkin dengan ini kamu berbakat dalam jurnalist.
5. Kamu bisa eksis dengan menulis
5. Kamu bisa eksis dengan menulis
Semua
penulis besar mengawali kariernya sebagai penulis, dengan menuis hal-hal kecil.
Tidak ada hukum alam yang menghendakimu tiba-tiba mampu menulis jika kamu tidak
belajar. Terus berlatih dan berlatih menuangkan isi pikiran dengan gayamu
sendiri, lama-kelamaan karyamu akan dihargain orang lain, dan pembaca kan
menghargai gaya penulisanmu sebagai suatu ciri khas.
Sumber : Buku
Tunjukkan Dirimu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar